Sabtu, 27 Desember 2014

jangan merendahkan diri dengan menjadi manusia yg tidak punya harga diri

singkat saja, terkadang, dua jiwa yang pernah bersatu kemudian salah satunya berkhianat.... memang akan menimbulkan rasa bersalah dan penyesalan dengan meng-alibi-kan "ajang silaturahmi" untuk menjadi "sarana" memantau bagi dia yang mengkhianati. sangat menjijikan dan sangat hina orang tersebut. seakan sudah tidak ada harganya lagi di mata saya. semacam norak mungkin. kampungan dan menjijikan. terima kasih. ini memang sangat buruk. seburuk pandangan saya terhadap orang itu. 


Kamis, 18 Desember 2014

yang terbaik memang tidak pernah 'terbeli dengan semurah' itu

Alhamdulillah! memang membicarakan semua hal yang sensitif kepada pasangan memang membutuhkan proses yang berbeda-beda untuk menyampaikan maksud yang sama. 

dengan banyaknya masalah-masalah kecil diantara hubunganku dan Mas Agung, kini komitmen diantara kami semakin kuat. latar belakang dari pendidikan serta lingkungan yang beda kami jadikan tantangan untuk mewujudkam cita-cita kami di beberapa langkah lagi. 

berdiskusi dengan kepala dingin dan hati yang sama sama tenang berbalut kasih sayang diantara kami, membuat masalah-masalah yang terlihat berat dan memakan hati ini terasa sangat mudah dihadapi. memang emosi tidak akan dapat menyelesaikan masalah. jadilah manusia yang memiliki harga diri, dengan mengalah dan tidak menggunakan emosi saat menyelesaikan masalah. karena sejatinya emosi dan amarah hanya akan menambah beban dan luka diantara hubungan tersebut.

percayalah, setiap ujian dan cobaan yang diberikan Allah kepada setiap pasangan.. hanya akan membawa keberkahan dan manfaat kepada pasangan itu... bukan sebagai kemudharatan. masalah, ujian, dan cobaan justru akan memperkuat kualitas hubungan... dan mengayuh hubungan ini menuju doa-doa yang mengiringinya.. sehingga sampai ke pernikahan yang tidak akan lama lagi, InsyaAllah.

labschool rumah keduaku.

memang semestinya sebuah hubungan ketulusan tidak mengaharpkan apapun....

saya sadar akan pernyataan diatas. semakin kesini saya semakin tersadar bahwa semua orang itu memang berbeda-beda. dan jujur... untuk menerima perbedaan... saya butuh waktu untuk belajar menerimanya. mengerti mungkin mudah. tapi menerima dan mengikhlaskan itu..... siapa bilang perkaa mudah?

saya dibesarkan selama 12 tahun di lingkungan Labschool. dari kecil hingga tumbuh kembang saya menjadi dewasa, semua berproses disana. dan ada banyak kegiatan yang dimiliki labschool yang saya sama sekali tidak pernah menyesal untuk melakukannya... Trip Observasi, Tafakur Alam, Bintama Kapal Perang KRI MAKASSAR, dan Navigasi Angkatan Laut.... secara tidak langsung kegiatan ini banyak memberikan pembelajaran mental yang kami dapatkan disana... dan teman2 saya mayoritas laki-laki, kami dibesarkan di lingkungan yang sama.... sehingga, saya sudah sangat terbiasa melihat laki-laki didikan "labschool" yang selalu memprioritaskan wanita... 

bukan hanya dalam dinas dan masa bakti kami... tapi dalam hunungan pribadi terutama... contohnyaa, memperlakukan wanita dengan sangat istimewa.... yang memang mestinya memang mereka (ka laki-laki bertugas melindunginya)... memberikan rasa aman.... memberikan suprise atau hadiah kecil untuk pasangan mereka.... menurut saya itu hal yang sangat baik dilakukan dalam menjaga hubungan. jujur hal-hal yang dilakukan oleh sahabat2 saya kepada kekasihnya membuat saya sangat iri.....

ini adalah beberapa contoh hal, yang secara tidak langsung "labschool" bekalkan untuk kami:

1. wanita adalah mahluk yang kuat namun harus dilindungi.
dalam hal ini, contoh yang biasa dilakukan para laki2 di lingkungan saya adalah dengan tidak membiarkan wanita bekerja lebih keras dibanding laki-laki, tidak membiarkan wanita membawa barang2 bawaanna sendiri, selama ada pria disampingnya yg bisa membantu...

2. memberikan surprise untuk pasangannya, dan tidak gengsi
memberikan bunga.... kepada pasangannya... coklat kue, makanan kesukaan... dan ini yang paling romantis, memperhatikan hal hal kebiasaan pasangannya... mencukupi kebahagiaan lahir dan bathinnya... memperlakukan pasangannya dengan sangat indah tanpa gengsiii dan penuh kasih. memberikan kejutan kecil walaupun tanpa event apapun... dan masih banyak hal manis lainnya yang biasa dilakukan. 

semuanya, sudah menjadi kebiasaan.... melakukan semua itu sudah menjadi bagian dan keikhlasan bagi mereka. 

terimakasih labschool... banyak pengalaman yang tidak bisa didapatkan oleh yang lainnya.. namun kutemukan di rumah keduaku. labschool. 

dibalik kesan saya... saat ini saya tetap bersyukur karena Allah memberikan saya nikmat... dengan memberikan laki-laki terbaik pilihan-Nya untuk saya. mungkin tidak se-"labschool" itu... karena memang ia dibesarkan di lingkungan berbeda... tapi yang terpenting.... mudah2an memang dia yg terbaik... pilihan Allah untuk saya. bagaimanapun dia, dari mana asal usulnya saya akan berusaha menjadi yang terbaik baginya tanpa mengharapkan perubahan terjadi dalam dirinya... semoga ketulusan ini bisa sampai kedalam hatinya... karena sesuatu yang dilakukan dengan hati, akan selalu sampai ke hati... pada akhirnya.

Selasa, 16 Desember 2014

180 derajat dari ibu saya. adalah saya di masa depan.

"seperti apa ya seharusnya menjadi orang tua yang baik?"

mungkin memang belum saatnya.. saya memikirkan hal ini. karena saat ini level saya masih di level anak... tapi menjadi orang tua yang baik... bukannya seharusnya dimulai dari tahap "melihat" orang tua yang baik juga?

sebelum menjadi orang tua yang baik, setiap anak pasti melihat kepada orang tuanya sendiri.. yang dianggap sebagai guru terbaik karena memberikan pengalaman-pengalaman serta kebahagiaan yang dia dapatkan... hal-hal menyenangkan tersebut membuat mereka menjadi sosok anak yang mengagumi orang tuanya sendiri. dan bercita-cita apabila anak tersebut telah tiba waktunya untuk menjadi orang tua, dia ingin menjadi seperti orang tuanya.

namun, bagi anak yang tidak memperoleh kebahagiaan tersebut dari orang tuanya... anak tersebut harus berbuat apa? siapa yang harus jadi panutannya? 

jujur, saat ini untuk menjadi seorang ibu yang baik... saya sangat melihat ibu saya... memperhatikan semua kata2nya..... hingga saya memutuskan, untuk saya menjadi kebalikannya. :) 

jujur, saya sangat iri apabila melihat keharmonisan seorang anak dengan ibu kandungnya sendiri.. seolah tanpa tekanan... tidak seperti...................... hft.

memang kita tidak bs memilih kita ingin dilahirkan di rahim perempuan atau ibu seperti apa... karena selama pengeluhatan saya selama ini, perempuan... terbagi menjadi 4 golongan...
1. sebagai ibu yang baik
ada wanita yang sangat memperhatikan segala aspek terbesar hingga terkecil bagi anaknya.... sampai sampai terkadang wanita tersebut lupa membagi perhatian kepada suaminya. kecenderungan suami untuk selingkuh... sangat besar. karena tidak diperhatikan dan jenuh oleh istrinya sendiri. 

2. sebagai istri yg baik
istri yang baik... adalah tipe yang memperhatikan suaminya.. semua-muanya untuk suami... namun anak selalu di nomor duakan.... wanita seperti ini cenderung tidak pernah memiliki waktu berkualitas dengan anaknya. sehingga tidak terjadi terkerkaitan batin dengan anaknya.

3. sebagai ibu dan istri yang baik
wanita seperti ini.... yang pasti semua laki2 ingin memilikinya.  wanita tipe ini tidak pernah menjadikan suami dan anaknya pilihan. tapi mereka adalah prioritas yang harus di dahulukan... menciptakan waktu yang berkualitas untuk keluarganya, sehingga tercipta sebuah "home sweet home" yang wanita tersebut merupakan tempat berteduh bagi suami dan anak-anaknya. keharmonisan dalam keluarga, sudah pasti di dapatkan.

4. sebagai ibu dan istri yang tidak baik
cuek kepada suami. sibuk dengan urusan sendiri, dan urusan tersebut bukan urusan rumah tangga. hasil: ditinggal suami selingkuh, anak menjadi benci ibunya. BHAY! HAHA.

Rabu, 03 Desember 2014

Ceritanya kok mirip cerita saya? HAHA

Ada sebuah cerita. Ini tentang hubungan...... Sebut saja... Ami, Agi, dan Yuna

Latar belakang:
ami, seorang perempuan yang merupakan seorang anak tunggal di kelurganya... Biasa dimanjakan oleh orgtuanya dan keluarga lainnya. Berkuliah di Bandung Fakultas Teknik.. (20th) 

Agi, seorang pria yang merupakan anak kedua dari 4 bersaudara... 1 laki2 diantara 3 saudara perempuannya... Manja, manja, manja, pekerja keras, pintar, baik.

Yuna, perempuan... Anak bungsu dari 3 bersaudara... Alim (kelihatannya), pencitraan maksimal, murahan (gampangan gonta-ganti pacar bro) Bekerja di rumah sakit di jakarta. Dia perawa(n?)t. Mungkin dia ada baiknya juga kali ya pasti tapi taudeh yang keliatan sm gue cuma buruk2nya doang. Hahahahhahaha sorry deh!

Suatu hari Ami ga sengaja cari-cari aliashhh kepo soal si pacarnya.. agi. Ada teknologi namanya google dia cari deh disitu... Yang pertama muncul adalaaah........ Tweeter....
HAHAHA media sosial ini sama sekali belum terambah oleh Ami. Jadilah si Ami Kepo!!! Hahahha dia baca semua tweetnyaaa sampe yang tahun tahun lalu.. Sampai tiba di *JENG JEEEEEEEENGGGGGG!!!!!!* bulan Mei 2013.

Baik baik tenang.... HUFT!  Di bulan Mei 2013 ini... Dan bulan bulan sebelumnyaa.. Banyak sekali tweet2 yang Agi mention-kan ke si Yuna ini.... Lucu2 gitu yaa... Sampai mungkin semua orang yang baca bakal ngerti "oh ya, Agi emang sayang banget sama Yuna" begitu pun pikiran Ami. Oh ya! BTW si Yuna ini mantannya si Agi yang bertahun2... (3,5 tahun katanya tapi gatau deh mlenye nya smp kapan) 

Kenapa yaaa....kok Agi ini keliatannya ga sesaayang itu sm Ami? agi ga pernah menunjukan ke orang-orang betapa sayangnya dia sm Ami. Kasian ga Ami? 
Padahal dulu waktu sama Yuna... agi ini tiap pagi "selamat pagi my big baby girl" apa gt lah. Astafirullohhh..... Apanya yg baby sih tukang selingkuh gt... Cantik juga engga. Mukanya bulet banget kaya panci. Busedddhhhhhhhhh dah. 

Ya mungkin beda waktu juga kali yaa Ami sama Agi ini baru 7 bulan. Sedangkan di Yuna ini udah 3,5 tahun(katanya)... Dan beda jaman media sosial juga kali yaaa hahaha. 

Yauddah deh byeeee. Kira2 begitu dongeng pagi hari ini. Assalamualaikum! Maaf kalo banyak kata2 yang ngocol...






Senin, 01 Desember 2014

Bandung, di kota ini.. Kutemukan hatiku

Hanya kebahagiaan demi kebahagiaan yang dapat saya cerita kan kepada blogsy.. Karena alhamdulillah.. Memang hanya kisah kebahagiaan ini yang kamu miliki... Aku dan Mas Agung.



Tidak dapat saya pungkiri, cintaku kepada calon suamiku ini semakin kuat..
Kami semakin dekat dengan keluarga kami... Kedekatan antar keluarga sangat berpengaruh besar terhadap kualitas hubungan kami... Baik mas agung ke keluargaku... Atau aku di keluarganya...

Terimakasih sayang untuk waktunya. Tidak akan pernah bosan mengucap syukur kepada Allah karena aku diberi kesempatan untuk bahagia bersama ciptaannya yang berhati lembut layaknya sutra dan karismanya segagah batu blue-saphire. Terimakasih untuk selalu mempersembahkan yg terbaik untukku... Aku cinta kamu tiada banding..