yang terjadi saat ini, bisa saja sebuah putih tidak lebih terang dibandingkan dengan yang hitam. dan sebaliknya, sebuah yang hitam belum tentu lebih gelap dibandingkan dengan yang putih. bahkan bisa saja, yang hitam jauh memancarkan cahayanya lebih terang dibandingkan yang putih, begitupun sebaliknya.
sebongkah kata yang menyudutkan pemikiran ini tentang sesosok malaikat abu abu. sesosok yang terang, namun memiliki sisi yang lebih gelap. sesosok yang hitam, namun lebih banyak memancarkan cahaya. sesosok yang sempurna, namun terlalu abu-abu untuk dikenali. sosok yang abu abu, lebih sulit dikenali, bahkan sulit diterima oleh pemikiran kita.
terkadang kita tidak bisa melihat sebuah kenyataan dalam kehidupan. kebanyakan orang melihat segala sesuatu dari menarik atau tidaknya warna itu saja. apakah pernah berpikir kalau malam tidak akan terang kalau bulan tidak memancarkan cahaya matahari?
selalu ada yang terang dibalik kegelapan itu. bukan sebuah kemunafikan. namun memang sebuah bola kehidupan yang tidak bisa dihindari. selalu terdiri sisi yang di atas dan dibawah. selalu ada sisi yang terang dan yang gelap. biarkan seseorang menemukan cahayanya dengan caranya sendiri. biarkan mereka memilih apa yang dibutuhkannya, apakah yang dibutuhkan hanyalah sebuah warna hitam atau putih, atau cahaya yang dipancarkannya? karena sesungguhnya cahaya terpancar dari dalam sedangkan, hitam dan putih sesungguhnya hanyalah sinar adalah banyaknya input intensitas cahaya dari sekitarnya saja.
karena yang memiliki keduanya hanya yang Maha Sempurna. sudah tidak ada yang kontadiksi dalam kehidupan. sekali lagi, bukan sebuah kemunafikan. namun sebut saja sebagai malaikat yang abu-abu.
tanpa cahaya tanpa sinar, tanpa hitam tanpa putih, dan tanpa sesosok itu. tidak akan ada bayangan yang jelas terlihat lebih hitam namun dikelilingi oleh sinar terang yang membuatnya menjadi gelap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar